Selasa, 10 Mei 2011

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM-SISTEM PADA ANAK


A. Sistem Pernapasan
            Kuncup paru – paru (Lung buds) janin mula – mula terbentuk pada minggu ke 4 kehamilan. Perkembangan kuncup ( budding ) dan pembentukan cabang ( Branching ) membentuk batang uatam lobulus bronkopulmonal. Pembentukan cabang terus berlangsung sampai awal masa kanak – kanak, meskipun percabangan tersebut kurang proliferatif. Dari bulan ke-6, lobulus berkembang menjadi duktus alveolus. Dan duktus berkembang menjadi sakus alveolus, yang menjadi alveoli sebenarnya pada bulan ke 2 kehidupan postnatal.
            Karena sakus alveolus berkembang, epitel yang membatasi sakus tersebut menipis. Kapiler – kapiler paru menekan dinding sakus karena paru – paru dipersiapkan untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida, menjelang akhir bulan ke 6 kehamilan. Selama minggu terakhir kehamilan, paru – paru mengeluarkan surfaktan yang mencegah sakus alveolus kolaps selama ekspirasi, menyebabkan atelektasis diantara gangguan – gangguan lain. Saat lahir, paru – paru berisi cairan. Cairan ini dengan cepat dihalau dan di absorbsi karena paru – paru terisi udara.
            Struktur tulang toraks ( Thoracic cage ) bayi yang baru lahir agak bundar. Secara bertahap diameter transversal bertambah sampai menjadi bentuk elips seperti dada orang dewasa, kira – kira umur 6 tahun. Struktur tulang toraks bayi juga agak lunak, yang memungkinkan kerangka dada tertarik selama pernapasan yang memerlukan usaha besar ( Labored breathing ). Bayi mempunyai sedikit jaringan dan kartilago pada trakea dan bronkus yang memungkinkan struktur ini lebih mudah kolaps.
            Jalan napas berkembang lebih cepat daripada kolumna vertebra. Pada bayi bifurkasi trakea adalah setinggi vertebra torakal ke 4.
            Bayi hanya bernapas melalui hidung, dan rongga hidung yang dilewati lebih sempit. Pernapasan kurang ritmik dibandingkan anak. Pada bayi dan anak usia dibawah 6 atau 7 tahun, jenis pernapasan adalah pernapasan diagfragma atau pernapasan abdomen.volume oksigen yang di ekspirasi oleh bayi dan anak – anak lebih besar daripada yang di ekspirasikan oleh orang dewasa.pada usia 12 tahun anak mempunyai 9x jumlah alveoli dibandingkan ketika lahir.

B. Sistem Kardiovaskuler
            Pada tahap awal perkembangannya, jantung merupakan tuba lurus. Antara minggu ke 2 dan ke 10 kehamilan jantung mengalami serangkaian perubahan menjadi organ yang mempunyai 4 ruangan. Jantung mulai berdenyut pada minggu ke 3 kehamilan. Selama kehidupan janin, jantung mendistribusikan oksigen dan nutrient yang disuplai melalui plasenta. Paru – paru janin di pintas oleh pirau yang ada selama kehidupan janin. Pada saat lahir pirau ini mulai menutup karena tahanan pembuluh darah pulmonal turun. Tahanan pembuluh darah kira – kira sama dengan orang dewasa pada umur 6 minggu. Tahanan pembuluh darah pulmonal relatif lebih tinggi pada bulan pertama kehidupan bayi, dan kelainan jantung seperti defek sputum ventrikel ( VSD ) mungkin tidak dapat di deteksi.

            Jantung adalah besar dalam hubungan nya dengan ukuran tubuh pada bayi. Jantung terletak agak horizontal dan menempati sebagian besar cavum thoraks. Perkembangan paru – paru menyebabkan jantung terdesak ke posisi yang lebih rendah dan pada umur 7 tahun jantung dianggap seperti posisi jantung orang dewasa yang lebih oblik dan lebih rendah. Ukuran jantung meningkat pada remaja karena pertumbuhan yang cepat.
            Pada saat lahir dinding ventrikel mempunyai ketebalan yang sama, tetapi dengan kebutuhan sirkulasi ventrikel kiri akan lebih tebal. Dinding ventrikel yang tipis menghasilkan tekanan sistolik yang rendah pada bayi baru lahir. Tekanan sistolik meningkat setelah lahir hingga sampai mendekati tekanan sistolik orang dewasa pada saat pubertas. Pembuluh darah memanjang dan menebal dalam berespons terhadap tekanan yang meningkat.

C. Sistem Integumen
            Kulit, yang mualai berkembang selama minggu ke 11 kehamilan, terdiri dari 3 lapisan ( Epidermis, Dermis dan jaringan subkutan ). Kulit mempunyai 4 fungsi utama : perlindungan terhadap cedera, termoregulasi, impermeabilitas, dan sensor terhadap sentuhan, nyeri, panas, dan dingin.
            Ph kulit yang normal adalah asam, berguna untuk melindungi kulit dari invasi bakteri. Pada bayi Ph kulit bayi lebih tinggi, kulit lebih tipis, dan sekresi keringat dan sebum sedikit. Akibatnya, bayi lebih rentan terhadap infeksi kulit daripada anak yang lebih besar dan orang dewasa. Selanjutnya, karena pelekatan yang longgar antara dermis dan epidermis, kulit bayi dan anak – anak cenderung mudah melepuh.

D. Sistem Pendengaran
            Tiga bagian telinga berkembang pada masa embrio dalam waktu yang bersamaan dengan perkembangan organ – organ vital lainnya, oleh karena itu deformitas pada telinga dapat memberikan petunjuk terhadap penyimpangan organ lain dalam tubuh. Perkembangan telinga luar dimulai kira – kira pada minggu ke lima kehamilan dan perkembangan telinga tengah sekitar minggu ke 6. telinga terutama sekali rentan terhadap penyimpangan pada minggu ke 9 kehamilan.
            Neonatus mampu membedakan suara saat lahir dan lebih mudah berespon terhadap suara dengan nada yang tinggi. Adanya mucus pada tuba eustachius dapat membatasi pendengaran ketika bayi pertama kali dilahirkan tetapi segera jelas setelah lahir. Verniks kaseosa pada saluran telinga luar dapat menyulitakan visualisasi membrane timpani.
            Bayi yang lebih muda berespon terhadap kebisingan yang keras dengan refleks terkejut, berkedip, atau menghentikan gerakan. Bayi, yang berumur 6 bulan atau lebih mencoba mencari sumber suara.

E. Sistem Penglihatan
            Mata mulai terbentuk pada 22 hari kehamilan, dan pada 8 minggu kehamilan dianggap dalam bentuk yang lazim. Struktur dan bentuk mata terus berkembang sampai anak mencapai usia sekolah. Pada saat lahir Mielinisasi serat – serat saraf sudah lengkap dan respon pupil dapat diperoleh. Bayi baru lahir, bagaimanapun juga mempunyai penglihatan yang terbatas. Neonatus mampu mengenali bentuk ibunya dan mengenali cahaya dan gerakan, ditandai dengan refleks berkedip. Nistagmus yang tajam umum terjadi. Kemampuan untuk mengikuti objek tidak berkembang sampai umur 4  minggu, ketika bayi mampu mengikuti cahaya dan objek kegaris tengah. Pada umur 8 minggu bayi mampu mengikuti cahaya melewati garis tengah, walaupun strabismus menjadi jelas.
            Strabismus konvergen intermiten umum terjadi sampai umur 6 bulan, kemudian menghilang. Otot – otot dianggap berfungsi dengan sempurna pada umur 1 tahun. Macula dan fovea sentralis secara structural mengalami diferensiasi pada umur 4 bulan. Maturasi makula dicapai saat umur 6 tahun. Perbedaan warna ada antara umur 3 dan 5 bulan. Bayi normalnya berpenglihatan jauh. Seperti anak kecil, bayi melihat dengan baik pada rentang yang sempit. Ketajaman penglihatan jauh. Seperti anak kecil, bayi melihat dengan baik pada rentang yang sempit. Ketajaman penglihatan pada bayi mempunyai rentang dari 20/300 sampai 20/50. iris biasanya dianggap berwarna permanent saat umur 6 bulan, tetapi pada beberapa anak tidak sampai 1 tahun. Lakrimasi mulai ada saat berumur 6 – 12 minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar