Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi daru rahim seorang perempuan dengan adanya tanda-tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut dan sebagainya. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan, disebut dengan lahir mati (still birth) yang di dalam demografi tidak diangap sebagai peristiwa kelahiran. Disamping istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk kepada kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup.
Pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan dengan pengukuran mortalitas, karena seorang perempuan hanya meninggal satu kali, tetapi ia dapat melahirkan lebih dari satu bayi. Kompleksnya pengukuran fertilitas, karena kelahiran melibatkan dua orang (suami dan istir), sedangkan kematian hanya melibatkan satu orang saja (orang yang meninggal). Masalah yang lain yang dijumpai dalam pengukuran fertilitas adalah tidak semua perempuan mengalami resiko melahirkan karena ada kemungkinan beberapa dari mereka tidak mendapat pasangan untuk berumah tangga. Juga ada beberapa perempuan yang bercerai, menjanda. Memperhatikan masalah-masalah diatas, terdapat variasi pengukuran fertilitas yang dapat diterapkan, dan masing-masing mempunyai keuntungan dan kelemahan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi di antaranya adalah sturktur umur, struktur perkawinan, umur kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan, dan proporsi yang kawin. Sedangkan faktor non demografi antara lain, keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status perempuan, urbanisasi dan indstrialisasi. Variabel-variabel di atas dapat berpengaruh secara langsung terhadap fertilitas, ada juga berpengaruh tidak langsung.
Hasil perkiraan tingkat fertilitas (metode anak kandung) menunjukan bahwa penurunan tingkat fertilitas Indonesia tetap berlangsung dengan kecepatan yang bertambah seperti nampak pada tabel di bawah ini :
Periode (tahun) TFR % Penurunan/tahun
1967 -1970 5,605 1,7
1971 -1975 5,200 2,3
1976 -1979 4,680 2,8
1980 -1984 4,055 3,9
1987 -1990 3,222 2,1
Tingkat fertilitas secara keseluruhan dari periode 1981- 1984 ke periode 1986 -1989 turun sebesar 18 % atau sekitar 3,9% pertahun. Namun tingkat penurunan fertilitas mulai melambat atara periode 1986-1989 dan 1987-1990 yaitu menjadi 2,1% rata-rata pertahun.
Daftar Pustaka
file:///F:/fertilitas%20penduduk/holla%E2%80%A6%20ich%20bin%20dhie%20%5E.%5E%20%C2%BB%20Penduduk,Masyarakat,dan%20Kebudayaan.htm
file:///F:/fertilitas%20penduduk/fertilitas-mortalitas-dan-mobilitas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar